10 pelari tercepat di dunia ini tercatat dalam sejarah olimpiade sebagai pemegang rekor pada masanya. Jadi anda tidak perlu heran karena perbedaan jangka waktu tahun untuk rekor yang mereka capai. Mereka berjudi seperti hal nya agen sbo terpercaya dengan kemampuan mereka di setiap pertandingan dan mendapatkan hasil yang setimpal.
Berikut urutan 10 Pelari Tercepat Di Dunia
1. Usain Bolt
- Catatan waktu = 9.58 detik
- Negara Asal = Jamaika
- Tanggal Rekor Diraih = 16 Agustus 2009
- Lokasi = Berlin
Usain bold adalah perlari tercepat di dunia yang tercatat dalam sejarah. Tiga rekor dunia lari 100 meter dalam satu dekade terakhir semuanya dicetak oleh Bolt. Ia pertama kali memecahkan rekor pada 2008. Bolt mengungguli rekan senegaranya, Asafa Powell, dengan catatan waktu 9,74 detik pada Mei 2008. Beberapa bulan kemudian, tepat di ajang Olimpiade Beijing, ia mempertajam catatannya menjadi 9,69 detik.
Penampilannya tak terbendung dan ketika berlomba di Kejuaraan Dunia Atletik 2009 di Berlin, sejarah menjadi saksi prestasinya yang gemilang, mencatat rekor baru 9,58 detik. Apa yang ia raih ini tentu saja lebih baik dibandingkan atlet Amerika Serikat, Donald Lippincott, yang menorehkan rekor 10,6 detik di Stockholm, Swedia, pada 1912, rekor resmi pertama yang diakui organisasi atletik dunia, IAAF. Jim Hines, tercatat sebagai pelari tercepat di dunia yang bisa lari dengan jarak 100 meter dengan waktu 10 detik. Ia membukukan rekor ini pada 1968.
Kecapatan lari Bolt adalah 44,51 km/jam atau sama dengan kecepatan kuda yang tengah berlari. Bolt pernah mencatat waktu lebih cepat dari catatan resmi 9,58 detik ketika berlari ‘tidak dari start statis’. Pada paruh kedua lari 200 meter, ia pernah mencatat waktu 9,26 detik dan beberapa kali melakukannya di nomor estafet 4×100 meter.
Pada 2015, ia pernah mencatat waktu 8,65 detik. Sungguh luar biasa. Sayangnya, ia tak bisa mempertajam catatan itu karena faktor usia dan cedera. Pada 2016, ia hanya mencatat waktu 9,81 detik untuk 100 meter dan 19,78 detik untuk 200 meter. Sangat lambat untuk standar dirinya, tapi tetap saja keluar sebagai pemenang.
2. Tyson Gay
- Catatan waktu =9.69 detik
- Negara asal = Amerika Serikat
- Tanggal rekor diraih = 20 September 2009
- Lokasi = Shanghai
Tyson Gay, berhasil membuktikan saat ini sebagai pelari tercepat sejagat saat ini, Usain Bolt, bisa dikalahkan. Gay mampu berlari lebih cepat dari Bolt dalam lomba 100 meter dalam ajang Diamond League di lintasan Olympic Stadium, Stockholm, Swedia, dengan catatan 9,84 detik.
Sprinter papan atas dunia ini berlari berdampingan di lintasan empat dan lima. Balapan sempat diulang dua kali karena ada kesalahan start. Gay langsung melesat melewati Bolt dan berhasil keluar sebagai pemenang. Bolt sendiri membukukan waktu hanya 9,97 detik dan ini adalah kekalahan pertama pelari Jamaika itu dalam 15 final lomba lari di Diamond League.
3. Yohan Blake
- Catatan waktu = 9,69 detik
- Negara asal = Jamaika
- Tanggal rekor diraih = 23 Agustus 2012
- Lokasi = Lausanne
Yohan Blake, adalah salah satu pelari tercepat di dunia dari Jamaika untuk lomba lari sprint 100 meter dan 200 meter. Dia memenangkan emas di 100 m di Kejuaraan Dunia 2011 sebagai juara dunia 100 m termuda yang pernah ada, dan medali perak di Olimpiade 2012 di London dalam lomba lari 100 m dan 200 m untuk tim Jamaika.
Blake mencetak waktu tercepat oleh sprinter junior Jamaika di atas 100 m dengan 10,11 detik. Rekor ditetapkan di Game CARIFTA 2007 diadakan di Kepulauan Turks dan Caicos di mana dia juga memimpin timnya untuk meraih emas di Relai 4 × 100 meter. Pada kesempatan ini, dia dianugerahi Trofi Austin Sealy untuk atlet paling berprestasi di Game CARIFTA 2007.
Pada tahun 2008 ketika Usain Bolt ketika ditanya dalam sebuah wawancara apakah ada pelari cepat yang bisa menantangnya, Bolt menamai rekan latihannya Blake, berkata “Hati-hati terhadap Yohan Blake. Dia bekerja seperti binatang buas. Dia ada di sana bersama saya selangkah demi selangkah dalam latihan. Nama panggilan “Beast” tetap digunakan.
4. Asafa Powell
- Catatan waktu = 9.72 detik
- Negara asal = Jamaika
- Tanggal rekor diraih = 2 September 2008
- Lokasi = Lausanne
Anak termuda dari enam bersaudara pasangan William dan Cislin Powell itu terbiasa bersaing dengan kelima saudara lelakinya. Mereka senang joging dan berlomba sprint di Orangefield, Jamaika
Orangefield merupakan daerah pegunungan dengan perkebunan jeruk membentang sejauh mata memandang. Daerah itu berlokasi 3,5 mil dari Linstead yang termasuk wilayah St Chaterine. Warna hijau mendominasi area tersebut. Setiap kali mendekati panen, warna oranye buah jeruk dan sitrus turut mewarnai kawasan perkebunan tersebut.
Dalam keluarga, dia bukan bintang pertama. Sang kakak, Donovan, yang tertua dari mereka, sudah tampil di Olimpiade Sydney 2000 pada nomor estafet 4 x 100 meter, meski hanya finis keempat. Kakak lainnya, Vaughn adalah bintang sepak bola semasa hidupnya yang singkat. Dia tiba-tiba kolaps dan meninggal di lapangan sepak bola di Georgia.
Asafa Powell adalah orang keempat di luar sprinter AS yang memegang rekor dunia lari 100 meter putra sejak tahun 1912. Dia pun orang pertama setelah sprinter Kanada kelahiran Jamaika, Donovan Bailey, yang mengukir rekor dunia tersebut. Bailey membukukan catatan waktu 9,84 detik di Olimpiade Atlanta 1996. Walau mulanya dia lebih suka sepak bola ketimbang atletik dan tidak pernah berambisi menjadi atlet, Asafa lalu berkarier sebagai sprinter profesional.
Terutama setelah tragedi beruntun menimpa keluarga. Kakaknya, Michael, tewas tertembak saat mengemudikan taksi di New York. Satu kakak lain, Vaughn meninggal dunia setelah pingsan di lapangan sepak bola. Ditambah, sang ayah, William Powell ditembak rahangnya ketika mencegah perampokan di rumahnya, di Orangefield. Gagal di Kejuaraan Dunia 2003 dan Olimpiade Athena 2004, serta Kejuaraan Dunia 2005 di Helsinki, Finlandia, Asafa berkilau di Kejuaraan Atletik Super Grand Prix di Tsiklitiria, Athena, Yunani 2005 dengan memecahkan rekor dunia milik Tim Montgomery (AS), 9,78 detik, yang tercipta tahun 2002. Asafa mengukir rekor dunia baru dengan waktu 9,77 detik. Kembali gagal meraih emas di Kejuaraan Dunia 2007 di Osaka, Asafa membuktikan diri sebagai sprinter tercepat, mengukir rekor dunia dengan waktu 9,74 detik di Rieti, Italia, Minggu
5. Nesta Carter
- Catatan waktu = 9.78 detik
- Negara asal = Jamaika
- Tanggal rekor diraih = 29 Agusutus 2010
- Lokasi = Rieti
Nesta Carter adalah seorang pelari tercepat di dunia kelima yang berspesialisasi dalam 100 meter peristiwa. Carter telah sukses sebagai bagian dari Jamaika Relai 4 x 100 meter tim, mengambil emas dan secara berurutan rekor dunia pada Kejuaraan Dunia 2011 dan Olimpiade London 2012. Dia juga memenangkan medali perak 4 x 100m di Kejuaraan Dunia 2007 dan emas di Kejuaraan Dunia 2015. Pada 11 Agustus 2013, Carter mendapatkan medali perunggu Kejuaraan Dunia 100m perorangan di Moskow, dibelakang Justin Gatlin dan rekan satu tim Usain Bolt. Dia mengikuti ini dengan satu emas lagi dalam estafet 4 x 100 meter.
Pada Agustus 2010 ia menjadi pelari kelima yang berlari 100 meter dalam waktu kurang dari 9,8 detik. Pribadi 100m terbaiknya saat ini di 9,78 menempatkannya sebagai orang tercepat keenam sepanjang masa, di belakang sesama warga Jamaika Usain Bolt, Yohan Blake dan Asafa Powell, dan orang Amerika Tyson Gay dan Justin Gatlin. Pada 25 Januari 2017, Komite Olimpiade Internasional memberi sanksi kepada Carter karena doping di Pertandingan Olimpiade 2008, artinya Carter kehilangan medali emasnya pada lari estafet 4 × 100 m putra.
Pada tahun 2016 Nesta Carter gagal tes anti doping untuk stimulan yang dilarang ketika jejak obat ditemukan dalam sampel darah nya. Ini terjadi ketika 454 sampel darah dan urin beku dari Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing diuji ulang oleh Komite Olimpiade Internasional.
Alhasil, pada 25 Januari 2017, tim Jamaika kehilangan emas mereka dari nomor 4 x 100 meter dan karena ditemukan doping Trinidad & Tobago . Carter mengajukan banding, tetapi pengadilan olahraga internasional menguatkan keputusannya.
6. Maurice Greene
- Catatan waktu = 9.79
- Negara asal = Amerika Serikat
- Tanggal rekor diraih = 16 Juni 1999
- Lokasi = Athens
Maurice Greene adalah pelari tercepat di dunia keenam yang berasal dari Amerika Serikat. Ia merupakan peraih medali emas pada Kejuaraan Atletik Dunia 2019 yang diselenggarakan di Doha, Qatar, di mana ia berhasil mengalahkan Justin Gatlin yang juga merupakan pelari Amerika Serikat dan Andre De Grasse yang merupakan pelari Kanada. Maurice Greene memecahkan rekor lari 100 meter dengan catatan waktu 9.79 detik di Olimpiade Athens tahun 1999.
Karirnya dipenuhi dengan sejumlah cedera dari tahun 2001 dan seterusnya. Meskipun ia memenangkan medali perunggu dan perak dalam 100 meter estafet sprint di Olimpiade Musim panas 2004. Greene tidak banyak mengikuti lomba lari setelah cedera pada tahun 2005 dan resmi pensiun pada tahun 2008.
7. Justin Gatlin
- Catatan waktu = 9.79
- Negara asal = Amerika Serikat
- Tanggal rekor diraih = 5 Agustus 2012
- Lokasi = London
Justin Gatlin adalah seorang pelari tercepat peringkat tujuh dari Amerika Serikat. Sebelum diskorsi delapan tahun oleh Badan Anti-Doping AS (USADA) pada 23 Agustus 2006 karena terbukti doping,. Dia sempat berbagi rekor dunia dengan Asafa Powell untuk lari jarak 100 m dengan 9,77 detik dengan kecepatan rata-rata 36,88 km/jam. Rekor tersebut dicetak pada 12 Mei 2006 di Doha. Dari 12 hingga 16 Mei, rekor waktu dunianya tercatat sebagai 9,76 detik, rekor dunia baru, namun oleh IAAF kemudian ditetapkan sebagai 9,766 detik, dan lalu dibulatkan menjadi 9,77 detik.
Pada 29 Juli 2006, Gatlin mengaku bahwa hasil tes dopingnya pada April 2006 keluar positif, namun ia mengklaim bahwa ia tidak bersalah. Sebelumnya pada tahun 2001 ia juga telah pernah terbukti doping, dan dihukum skorsing setahun. Pada 23 Agustus 2006, ia idskorsing 8 tahun dan rekor dunianya dicabut.
8. Steve Mullings
- Catatan waktu = 9.80
- Negara asal = Jamaika
- Tanggal rekor diraih = 4 Juni 2011
- Lokasi = Eugene
Mullings memulai karir atletiknya dengan meraih medali perunggu di nomor 100 m di Kejuaraan Junior Pan Amerika. Pada kejuaraan nasional 2004 ia membuat debut pertamanya di atletik senior, menetapkan rekor terbaik baru 10,04 dan 20,22 di sprint, dan finish sebagai juara nasional 200 m. Ini membuatnya lolos ke Olimpiade Musim Panas 2004, tetapi gelarnya ditarik dari kompetisi setelah hasil test dari kejuaraan nasional dinyatakan positif mengandung zat terlarang. Setelah sampel B-nya juga diuji positif untuk testosteron, ia dilarang mengikuti kompetisi selama dua tahun dan hasilnya kemenangannya dari tahun 2004 dan 2005 dihapus dari catatan.
Mullings dijatuhi hukuman oleh Panel Anti-Doping karena kedapatan menggunakan doping jenisdiuretic furosemide. Ketika keputusan tersebut dijatuhkan, sprinter ini berada di Amerika Serikat. Gayle katakan bahwa keputusan yang disampaikan lembaganya merupakan hasil kesepakatan bersama.
Mullings terbukti menggunakan doping usai menempati urutan ketiga dalam lomba lari 100 meter putra di kejuaraan nasional Jamaika, Juni lalu. Dia sebelumnya menjalani hukuman dua tahun tak boleh tampil dalam setiap kejuaraan karena menggunakan obat penguat otot pada 2004.
Pada tahun 2011, ia memecahkan rekor 10 detik untuk pertama kalinya pada usia 28, dan pada akhir tahun telah berlari di bawah 10 detik tujuh kali.
Namun, pada 11 Agustus 2011, dilaporkan bahwa Mullings telah dites positif menggunakan obat Furosemide, zat penutup. Tes positif dicatat pada uji coba nasional Jamaika pada bulan Juni dimana dia juara ketiga di final 100 meter putra. Pada tanggal 22 November Panel Disiplin Anti-Doping Jamaika memberinya larangan atletik seumur hidup. Mereka memberikan suara bulat pada keputusan tersebut.
9. Donovan Bailey
- Catatan waktu = 9.84
- Negara asal = Kanada
- Tanggal rekor diraih = 27 Juli 1996
- Lokasi = Atlanta
Pelari tercepat urutan di dunia urutan ke sembilan dari Kanada kelahiran Jamaika yang mengkhususkan diri pada lari 100 meter , memenangkan medali emas pada Olimpiade 1996 di Atlanta. Pada tahun 1991 ia memenangkan lari 60 meter di kejuaraan dalam ruangan Ontario. Latihan hanya secara sporadis, Bailey tidak masuk tim lari Kanada untuk kejuaraan dunia 1991 atau Olimpiade 1992. Pada tahun 1993 Bailey adalah anggota tim Kanada di kejuaraan dunia. Di sanalah dia bertemu pelatih Dan Pfaff, yang mengundang Bailey untuk berlatih bersamanya.
Dan Pfaff kemudian merombak tekniknya dan membantunya memoles gayanya. Hasilnya, Bailey meningkatkan start dan kemampuannya untuk mempertahankan kecepatannya sepanjang balapan. Pada akhir tahun 1994, ia menduduki peringkat kedelapan dunia dalam lari 100 meter. Dia berlari 100 meter dalam waktu kurang dari 10 detik untuk pertama kalinya pada musim semi 1995. Pada bulan Juli tahun itu Bailey mencetak rekor Kanada 9,91 detik di kejuaraan trek dan lapangan Kanada , dan pada Agustus dia memenangkan 100 meter di kejuaraan dunia. Dia mencetak rekor dunia pertamanya pada tahun 1996 dalam lari 50 meter di Reno Air Games.
Bailey menyusun lari 100 meternya sebagai start 20 meter, akselerasi 50 meter, dan relaksasi 30 meter. Pendekatan tersebut terbukti berhasil di Olimpiade Atlanta, di mana ia memenangkan lari 100 meter dalam catatan waktu 9,84 detik untuk mendapatkan julukan “manusia tercepat di dunia” (waktunya dikalahkan oleh Maurice Greene pada tahun 1999). Bailey kemudian berlari kaki terakhir dari 4 × 100 meter estafet untuk membantu tim Kanada memenangkan medali emas dalam acara itu. Bailey menerima Penghargaan Olahraga Kanada pada tahun 1996. Pada kejuaraan dunia tahun berikutnya, ia memenangkan medali perak di nomor 100 meter dan merupakan bagian dari tim estafet 4 × 100 meter pemenang emas. Cedera selanjutnya, terutama tendon Achilles yang robek, menghambat penampilannya, dan pada 2001 Bailey pensiun. Dia kemudian bekerja sebagai komentator televisi, dan pada 2002 dia mendirikan Yayasan Donovan Bailey, yang membantu atlet amatir di Kanada.
10. Bruny Surin
- Catatan waktu = 9.84
- Negara asal = Kanada
- Tanggal rekor diraih = 22 Agustus 1999
- Lokasi = Seville
Bruny Surin adalah pelari tercepat di dunia kesepuluh dari Kanada, pemenang medali emas pada estafet 4 × 100 meter di Olimpiade Musim Panas 1996. Pada 2008 ia dilantik ke Sports Hall of Fame Kanada sebagai bagian dari tim estafet Olimpiade Musim Panas 4×100 1996.
Surin lahir di Cap-Haïtien, Haiti, dan pindah ke Kanada bersama keluarganya pada tahun 1975.[3][4] Dia melakukan debutnya untuk Kanada di 1987 Pan-American Games, menempatkan kelima belas di lompat jauh, hasil yang dia ulangi di Olimpiade 1988.
Setelah Olimpiade di Seoul pada tahun 1988, manajer Enrico Dionisi membawa Surin ke Siena dan dia dilatih oleh pelatih Italia, Franco Barucci. Barucci membujuk Surin untuk menjauh dari acara lompat jauh favoritnya, dan mendukung 100 m. Barucci memprediksi dia bisa berlari 10,10 detik untuk acara tersebut. Surin memenangkan kejuaraan Kanada berikutnya dalam 10,14 detik.
Di Pesta Olahraga Persemakmuran 1990, Surin memenangkan medali perunggu di nomor 100 m dan ketujuh di lompat jauh. Kemudian Kejuaraan Dunia 1991, Surin berada di urutan kedelapan dalam jarak 100 m, dan di Olimpiade Musim Panas 1992 ia berada di urutan ke-4 di nomor 100m dan mencapai semifinal sebagai anggota tim estafet 4 × 100 m Kanada.
Pada Kejuaraan Dunia 1993, Surin berada di urutan kelima dalam jarak 100 m dan memenangkan medali perunggu sebagai anggota tim estafet 4 × 100 m Kanada. Ditambah lagi Pesta Olahraga Persemakmuran 1994, Surin meraih medali emas pada nomor estafet 4 × 100 m dan tersingkir di semifinal nomor 100 m. Pada Kejuaraan Dunia 1995, Surin meraih medali perak di nomor 100 m dan medali emas sebagai anggota tim estafet 4 × 100 m Kanada.
Dan waktu Atlanta Olimpiade, tim Kanada tidak diunggulkan, meskipun mereka telah memenangkan hampir semua gelar yang tersedia selama dua tahun sebelumnya, tetapi mereka melakukannya tanpa adanya tim Amerika Serikat. Namun, pada final estafet 4 × 100 m, tim Kanada mengalahkan Amerika Serikat hampir setengah detik, menjadikan dirinya tim estafet terbaik di dunia. Surin juga mencapai semifinal 100 m di kompetisi yang sama.
Surin dan tim Kanada memenangkan medali emas lagi di Kejuaraan Dunia 1997 dan di 1998 Goodwill Games. Dia juga ketujuh dalam 100 m di Kejuaraan Dunia 1997 dan memenangkan medali perak di 100 m di Kejuaraan Dunia 1999. Waktunya cocok Donovan Baileyrekor Kanada 9,84. Saat itu, ini adalah waktu kekalahan tercepat dalam lomba lari 100 m.
Pada Olimpiade Musim Panas 2000, Surin, salah satu favorit medali emas, belum sepenuhnya pulih dari cedera kaki yang dideritanya di kejuaraan Kanada awal musim panas itu, dan tersingkir di semifinal nomor 100m setelah melambat secara nyata karena kesakitan dan berjalan sepanjang sisa perjalanan garis finis. Perlombaan kejuaraan besar terakhirnya adalah di semifinal 100 m di Kejuaraan Dunia 2001, di mana dia melukai dirinya sendiri lagi dan didorong keluar jalur dengan kursi roda. Pada tahun 2009, Surin menjadi pemegang rekor 50 meter Kanada yang baru (kelompok usia 40-45) dengan catatan waktu 6,15 detik di McGill Open.